Halaman

Rabu, 03 Agustus 2011

Mimpi Buruk Menjelang Halloween

Hari Halloween hampir tiba..
Banyak anak-anak yang minta dibelikan orang tuanya kostum-kostum Halloween.
Ada yang beli kostum Dracula, Gadis Kecil Berkerudung Merah, Peter Pan, dan lain-lain.
Biasanya.. anak-anak perempuan berkumpul di kamar loteng atas, menyalakan sebuah senter ke arah wajah. lalu bercerita-cerita seram tentang legenda kotanya.
Di sebuah tempat, di daerah Filipina, ada seorang anak, bernama Rossy.  Dia tidak memiliki banyak teman.
Tapi dia memiliki kisah yang cukup menyeramkan.. (yeah! Cukup seram bagi seorang anak yang masih berusia  enam tahun!)
Demikianlah kisah ini dimulai..

Di suatu malam, Rossy pegi menjenguk ke kandang kelincinya.. sudah beberapa hari angin topan melanda kota Filipina.  Iklim memang semakin tidak menentu.  Akibat dari pemanasan global.
Ini membuat persediaan makanan hanya cukup untuk dimakan oleh anggota keluarga saja.

Belum lama kelinci Rossy melahirkan beberapa ekor anak.  Namun, satu per satu, anak-anak kelinci itu mati lemas.
Rossy merasa heran dengan kejadian ini.  “Bukankah induk kelinci itu dapat menyusui anak-anaknya?  Tapi kenapa bayi-bayi kelinci itu dapat mati?”
Suatu hari,  Rossy melihat sesuai yang aneh.. ia melihat kedua induk kelinci itu menggigit salah satu anaknya.
Rossy tidak mengerti apa yang terjadi.
Tiba-tiba Eva – kakak Rossy – mendekatinya.. Eva langsung berusaha melepaskan gigitan kedua induk kelinci itu.  Di bibir induk kelinci itu; terdapat darah!
“Ia menghisap darah anak-anaknya..!” jelas Eva.
“Gimana mungkin?” Tanya Rossy setengah tak percaya.
“Di buku tentang kehidupan hewan, yang baru kubaca.. Tertulis; Jika kelinci merasa sangat kelaparan, ia akan menghisap darah kelinci lain yang lebih lemah!”
Rossy tak menyangka..  kelinci ia pikir sangat lucu, bisa bertindak demikian..
Akhirnya Rossy pergi ke dapur, mencari sayur-sayuran yang masih tersisa di dalam kulkas untuk diberikan kepada kelinci-kelinci peliharaannya.
Jakarta, Oktober 2010
~ Yenny N. ~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar