Pada suatu hari, Nina nonton acara televisi bersama keluarganya. Tak biasanya Nina nonton TV. Karena ia lebih suka membaca buku daripada nonton acara sinetron. Untuk menunggu sepupunya yang datang berkunjung. Nina menghabiskan waktu dengan menonton TV saja. Film drama lepas kali ini yang ia nonton berjudul, “Anak Gadis yang Mendurhaka Kepada Ibunya.”
“Waduh! Nancep banget judulnya!” guman Nina.
Selama nonton film tersebut, Nina melihat bagaimana seorang gadis yang tadinya saleh, jadi kurang ajar kepada ibunya karena pacaran sama seorang laki-laki tak seiman. Ketika ibunya ingin memeluk gadis tersebut dari belakang, ia malah menepis tangan ibunya. Setiap kali ibunya menasehati, ia malah memaki-maki ibunya..
Nina menangis setiap kali melihat adegan gadis itu melawan ibunya. karena Nina jadi teringat dengan sikap Nina selama ini ke mama. Betapa Nina suka membantah, karena dia pikir; dia sudah berusia 12 tahun, tapi segala keperluan dan tindakan Nina kok masih diatur-atur, seperti anak TK.
“Kenapa saya ga’ pernah dikasih kepercayaan?” teriak Nina pada suatu ketika.
Film itu membuat Nina jadi bercermin. Bahwa sikap ibu, sebenarnya ingin memberikan yang terbaik bagi anaknya. Bukan bermaksud mengekang kebebasan Nina.
Sore harinya, Nina berdoa mohon pengampunan Tuhan. Tiba-tiba suara hati Nina berkata, “Sekarang, minta maaf ke mama-mu.” Nina masuk ke dalam kamar ortu. Mama lagi setengah tidur..
“sekarang saatnya..”
Nina memandangi wajah mama..
“Sekarang..”
Langsung aja Nina menangis keras, “Ma, maafin Nina! Nina udah mendurhaka sama mama!! Tadi siang Nina nonton sinetron tentang anak yang mendurhaka kepada mamanya.”
Mama hanya diam. Papa menghibur Nina.
Ketika Nina mandi, terdengar suara dari dalam batin, “Tuhan sudah mengampuni dosamu!”
Semenjak saat itu, Nina tidak membantah lagi perintah ibunya. Jika kemauan Nina tidak sejalan dengan ibunya, maka Nina akan belajar untuk mengalah dan bersabar.
“Hormatilah orang tuamu, supaya lanjut umurmu..” Keluaran 20:12
~ Yenny N. ~
Dikirim ke redaksi majalah AMI
Dimuat di majalah AMI No.18 bulan Februari thn 2009
“Waduh! Nancep banget judulnya!” guman Nina.
Selama nonton film tersebut, Nina melihat bagaimana seorang gadis yang tadinya saleh, jadi kurang ajar kepada ibunya karena pacaran sama seorang laki-laki tak seiman. Ketika ibunya ingin memeluk gadis tersebut dari belakang, ia malah menepis tangan ibunya. Setiap kali ibunya menasehati, ia malah memaki-maki ibunya..
Nina menangis setiap kali melihat adegan gadis itu melawan ibunya. karena Nina jadi teringat dengan sikap Nina selama ini ke mama. Betapa Nina suka membantah, karena dia pikir; dia sudah berusia 12 tahun, tapi segala keperluan dan tindakan Nina kok masih diatur-atur, seperti anak TK.
“Kenapa saya ga’ pernah dikasih kepercayaan?” teriak Nina pada suatu ketika.
Film itu membuat Nina jadi bercermin. Bahwa sikap ibu, sebenarnya ingin memberikan yang terbaik bagi anaknya. Bukan bermaksud mengekang kebebasan Nina.
Sore harinya, Nina berdoa mohon pengampunan Tuhan. Tiba-tiba suara hati Nina berkata, “Sekarang, minta maaf ke mama-mu.” Nina masuk ke dalam kamar ortu. Mama lagi setengah tidur..
“sekarang saatnya..”
Nina memandangi wajah mama..
“Sekarang..”
Langsung aja Nina menangis keras, “Ma, maafin Nina! Nina udah mendurhaka sama mama!! Tadi siang Nina nonton sinetron tentang anak yang mendurhaka kepada mamanya.”
Mama hanya diam. Papa menghibur Nina.
Ketika Nina mandi, terdengar suara dari dalam batin, “Tuhan sudah mengampuni dosamu!”
Semenjak saat itu, Nina tidak membantah lagi perintah ibunya. Jika kemauan Nina tidak sejalan dengan ibunya, maka Nina akan belajar untuk mengalah dan bersabar.
“Hormatilah orang tuamu, supaya lanjut umurmu..” Keluaran 20:12
~ Yenny N. ~
Dikirim ke redaksi majalah AMI
Dimuat di majalah AMI No.18 bulan Februari thn 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar