Halaman

Rabu, 03 Agustus 2011

Anak Ayam Jago

Ada seekor anak ayam jago yang hobby berkelahi. Walaupun masih kecil, tapi dia berani menantang ayam-ayam jago lainnya yang lebih dewasa dan lebih besar.
Setiap kali berkelahi, anak ayam jago ini sanggup untuk menyerang dan berkelit.
Pada suatu ketika, ia menantang seekor ayam jago dewasa yang sedang tidur. Ayam jago dewasa yang merasa terganggu ini akhirnya meladeni aksi si ayam jago kecil. Setiap kali anak ayam jago hendak dipatok ayam jago dewasa, ia sanggup berguling kesana-kemari hingga tdk kena dipatuk oleh ayam jago dewasa. Hebatnya, walau anak ayam jago ini – akhirnya – kena diserang, ditonjokin dan ditindih-tindih sampai gepeng, tapi ia tetap maju terus (badannya utuh seperti tidak kenapa-napa).
Sampai pada titik kritis, dimana anak ayam jago tidak sanggup melawan.. (hanya kuat memberi satu tonjokan..) tiba-tiba ayam jago dewasa menjadi kaku. Dan sekali ditonjok oleh anak ayam jago, ia langsung lari terbirit-birit. Anak ayam jago yang merasa ‘menang’ dalam pertandingan ini merasa dirinya “HE MAN!” (Atau “He Chicken” yach? ~_~;) Dia sama sekali tidak menyadari bahwa dibelakangnya berdiri ayam jago yang badannya jauh lebih besar dari ayam jago yang dia kalahkan dan lebih kuat, yaitu: Bapaknya!
 Begitulah Bapa kita di Sorga, terkadang, Ia sepertinya ‘membiarkan’ anak-anakNya bergumul dalam menghadapi masalah ‘seorang diri’. Namun, ketika anak itu dilihatNya dalam keadaan bahaya, Ia siap siaga untuk menolong diri kita.
 Kamu dapat berkata: “Aku sendirian!”
Dan Tuhan menjawab: “Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau.”  Ibrani 13:5
Tapi ingat ya, kamu tidak boleh melakukan perbuatan ini, karena itu sama saja dengan mencobai Tuhan.
* * *
Dikirim ke majalah AMI dan dimuat tahun 2008

Tidak ada komentar:

Posting Komentar