Pagi ini Dinda merasa sedih.
Sebenarnya bukan hari ini saja ia merasa sedih. Sudah berhari-hari wajahnya murung. Karena hewan peliharaannya telah mati, Selama ini Dinda memelihara seekor ajnjing kampung
yang ia beri nama: Chiko.
Ibu merasa ikut sedih melihat anaknya setiap hari cemberut
terus.
“Pa, bagaimana jika kita membelikan Dinda seekor
anjing? Siapa tahu kesedihannya menjadi
sirna?”
“Baiklah, mam! Nanti
papa belikan Dinda seekor anjing peliharaan,” sahut ayahnya.
Tidak lama kemudian, Dinda berhasil menemukan ‘teman’
baru. Ia suka sekali bermain-main dengan
anjing sepupunya yang kecil dan lucu.
Seekor anjing Cihuahua. Seperti
anjing yang sering digendong-gendong oleh Paris Hilton. Anak pengusaha hotel Hilton.
Dinda menggendong anjing tersebut kemana-mana. Seperti lagu Embah Surip, “Tak gendong,
kemana-mana.. Tak gendong, kemana-mana..”
Ayah Justin (baca: Jastin) ternyata hendak menjual anjing
kecil tersebut. Ia hendak memasang iklan
di internet.
Tanpa basa-basi, ayah Dinda menyambut penawarannya. Segera ia membayar lunas harga anjing
tersebut.
Petang hari, anjing Cihuahua itu ayah bawa pulang ke rumah.
“Waah! Makasih, pap!”
pekik Dinda, bahagia, ketika ayah menyerahkan anjing itu kepada Dinda.
Dinda memperoleh kebahagian kembali karena kali ini ia
memiliki anjing kecil yang lucu!
Jakarta, 2009~ Yenny N. ~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar