Halaman

Rabu, 03 Agustus 2011

Makan Sayur, Enak?

“Bayam lagi.. bayam lagi.. bosan ah! Kataku ketika ibu menyuapi sayur bayam ke mulutku.
“Kalo makan bayam, nanti bisa kuat seperti popeye loh!” rajuk ibu.
“Glek! Uhuk!”
Aku yang tidak suka sayur akhirnya memakan sayur bayam buatan ibu dengan penuh penderitaan.
“Nah.. gitu dong, Rangga! Anak pinter..!” seru ibu sambil tersenyum.
Hari-hariku memang dipenuhi dengan makanan-makanan tidak enak. Aku paling benci makan sayur! Itu belum lagi ditambah makan telur ayam kampung yang dimasak setengah matang oleh ibu. Tubuhku karena tidak kuat makan telur setengah matang jadi banyak bisul. Entah itu di hidung, di tangan, mau pun di pantat.
“Sungguh masa kecil yang tidak enak!” pikirku.
Kata ibu, tubuhku ini kecil, kurus dan suka sakit-sakitan, karena sewaktu lahir aku prematur.  Dan benar, selama aku bersekolah, setiap bulan, selama lima hari, aku pasti tidak masuk sekolah.  Entah karena pilek atau batuk.  Terkadang selama seminggu, aku baru buang air besar sebanyak dua atau tiga kali.  Itu pun mengalami sembelit.  Oleh sebab itu, ibu selalu memberiku makan sayur-sayuran dan telur setengah matang.  Bahkan, bila aku sedang tidak mau makan telur setengah matang, ibu sampai mencekoki-ku segala.
Setelah dewasa, aku baru menyadari khasiat makanan-makanan itu. 
Bahwa makan sayur-sayuran bisa mengatasi sembelit dan menambah daya tahan tubuhku terhadap polusi yang dikeluarkan oleh asap knalpot kendaraan. Seperti; bis, motor, bajaj, dsb. Telur setengah matang bisa membuat tubuhku menjadi kuat/kebal terhadap berbagai macam penyakit 'langganan'ku, seperti; pilek dan batuk.
Sekarang aku jadi sangat suka dengan sayur bayam, kacang panjang, wortel, dan lain-lain. Telur setengah matang pun aku suka jika diberi kecap asin.


Jakarta, 2008
~ Yenny N. ~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar