Halaman

Jumat, 12 April 2013

Bersyukur



“Bersyukur” Suatu kata yang mudah diucapkan.
Mudah pula diucapkan jika kita dalam keadaan baik-baik.  Atau ketika kita sedang mendapatkan berkat.
Tapi, tahukah Anda.. Bahwa ucapan syukur yang sempurna adalah ketika kita sedang dalam keadaan pahit/jelek?  Karena ucapan syukur tersebut laksana korban yang harum, yang kita persembahkan kepada Tuhan. Yang dapat menghasilkan mukjizat.
Suatu kesaksian yang dapat saya ungkapkan adalah.. ketika selama 7 tahun saya bekerja, saya selalu ditindas oleh manajer operasional saya.  Saya jelas nggak tahu, apa alasan Beliau menindas saya, dan apa salah saya.
Biasanya, setelah Beliau menindas saya, saya akan menuangkan kemarahan saya dengan cara ngomel-ngomel di kamar mandi. (supaya tidak ada orang yang mendengar)  Atau curhat ke; dua orang teman.
Tapi, setelah saya merasa putus asa – ketika dia menindas saya – saya hanya dapat mengatakan; terima kasih, Tuhan!
Beberapa hari kemudian, pada saat acara liburan bersama – menginap di Puncak – ada seorang pembicara yang memberikan moment rekonsiliasi, tiba-tiba saja – tanpa saya minta – teman saya tersebut meminta maaf kepada saya.
Reaksi saya, saat itu hanya terbengong-bengong.. kemudian saya masuk ke dalam kamar.  Dan menangis!  Segala kebencian saya langsung terhapus oleh air mata yang tertumpah.
Sejak hari itu, sampai tulisan ini dibuat, hubungan kami menjadi harmonis!  Saya bahkan suka curhat kepada Beliau dan Beliau suka memberikan nasehat-nasehat yang mengesankan.
Jadi, pesan saya; mengucap syukur sebaiknya tidak hanya dilakukan pada saat keadaan hati senang.  Tapi di saat susah hati, sebaiknya kita tetap mengucap syukur.  Sebenarnya masih banyak mukjizat-mukjizat yang terjadi pada saat saya bersyukur di saat hati susah.  Tapi, di antara semuanya, hal diatas adalah yang paling BERKESAN di dalam hidup saya.

Jakarta, 12 April 2013
~ Yenny N. ~

2 komentar:

  1. Tulisan yg sangat mantab untuk dibaca dan direnungkan. Makasih banyak.
    Saya sangat bersyukur!

    BalasHapus