“Bersyukur” Suatu kata yang mudah diucapkan.
Mudah pula diucapkan jika kita dalam keadaan baik-baik. Atau ketika kita sedang mendapatkan berkat.
Tapi, tahukah Anda.. Bahwa ucapan syukur yang sempurna
adalah ketika kita sedang dalam keadaan pahit/jelek? Karena ucapan syukur tersebut laksana korban
yang harum, yang kita persembahkan kepada Tuhan. Yang dapat menghasilkan
mukjizat.
Suatu kesaksian yang dapat saya ungkapkan adalah.. ketika
selama 7 tahun saya bekerja, saya selalu ditindas oleh manajer operasional
saya. Saya jelas nggak tahu, apa alasan
Beliau menindas saya, dan apa salah saya.
Biasanya, setelah Beliau menindas saya, saya akan menuangkan
kemarahan saya dengan cara ngomel-ngomel di kamar mandi. (supaya tidak ada
orang yang mendengar) Atau curhat ke; dua orang teman.
Tapi, setelah saya merasa putus asa – ketika dia menindas
saya – saya hanya dapat mengatakan; terima kasih, Tuhan!
Beberapa hari kemudian, pada saat acara liburan bersama –
menginap di Puncak – ada seorang pembicara yang memberikan moment rekonsiliasi,
tiba-tiba saja – tanpa saya minta – teman saya tersebut meminta maaf kepada
saya.
Reaksi saya, saat itu hanya terbengong-bengong.. kemudian
saya masuk ke dalam kamar. Dan
menangis! Segala kebencian saya langsung
terhapus oleh air mata yang tertumpah.
Sejak hari itu, sampai tulisan ini dibuat, hubungan kami menjadi
harmonis! Saya bahkan suka curhat kepada
Beliau dan Beliau suka memberikan nasehat-nasehat yang mengesankan.
Jadi, pesan saya; mengucap syukur sebaiknya tidak hanya
dilakukan pada saat keadaan hati senang.
Tapi di saat susah hati, sebaiknya kita tetap mengucap syukur. Sebenarnya masih banyak
mukjizat-mukjizat yang terjadi pada saat saya bersyukur di saat hati
susah. Tapi, di antara semuanya, hal
diatas adalah yang paling BERKESAN di dalam hidup saya.
Jakarta, 12 April 2013
~ Yenny N. ~
Tulisan yg sangat mantab untuk dibaca dan direnungkan. Makasih banyak.
BalasHapusSaya sangat bersyukur!
Makasih .Prof. Ling Tan! :D
BalasHapus