Liburan
Natal tahun ini Diana mendapat kesempatan istimewa. Bertahun-tahun Diana berdoa kepada Tuhan agar
bisa mengunjungi kota Jerusalem, negeri Israel. Akhirnya Ibu mengajaknya pergi; hanya berdua
saja. “Ah senangnyaa!” batin Diana.
Setiba
di bandara Soekarno Hatta, mereka berkumpul bersama Ketua Panitia, Bapak
Pendeta dari gereja Bethel Indonesia dan peserta tour yang lain. Setelah menunggu sejam, mereka akhirnya naik
maskapai penerbangan Malaysia Airliness. Pesawat, membawa mereka transit ke
Malaysia. Sampai di sana, mereka menunggu kedatangan
kapal Egypt Airliness selama enam
jam. Di Malaysia, Diana membeli
sebungkus coklat Hershey’s yang
sangat lezat lalu memakannya. Coklat susu bercampur kacang almond tersebut meleleh
di lidah. “Mmh.. lezaat!” Diana mengulum
coklat sambil tersenyum simpul. Tidak
lupa, dia membagi coklat tersebut kepada Ibu.
Setelah
lama menunggu, akhirnya rombongan naik pesawat Egypt Airliness menuju negara Mesir.
Semalam-malaman
Diana tidak bisa tidur di dalam pesawat.
Jadi dia menyempatkan diri untuk menonton film. Banyak film-film bagus yang ditawarkan,
akhirnya Diana memilih judul, “Jack and
The Giant Slayer.” Cerita fiksi
tentang kacang ajaib yang bertumbuh sampai ke atas awan, tempat tinggal para
raksasa.
Ketika
pesawat tiba di Mesir, mereka segera dibawa panitia tour mengunjungi gereja-gereja; tempat kelahiran nabi Musa, tempat
Santo Yusuf dan Bunda Maria menyembunyikan bayi Yesus dari raja Herodes, gereja
Sampah – gereja yang terletak di kawasan kumuh – namun gerejanya sendiri sangat
indah! Tidak lupa juga, mereka
mengunjungi Piramida (makam raja Firaun) dan Sphinx (singa berkepala manusia)
Setelah
mengunjungi Mesir, mereka dibawa bis wisata menuju Negara Israel. Sampai di perbatasan, mereka ganti bis dengan bis wisata negeri Israel.
Rombongan
tour kemudian dibawa menginap di kota
kelahiran Tuhan Yesus Kristus; kota Betlehem.
Selama di Betlehem, mereka mengunjungi gereja kelahiran Yesus
Kristus. Di dalamnya, mereka mengadakan
ibadah Natal. Pada saat mereka
menyanyikan lagu “Malam Kudus,” suasana
Natal semakin terasa. Setelah itu,
mereka mengunjungi gereja “Padang Gembala”; tempat para gembala menerima warta
sukacita dari malaikat tentang kelahiran Juruselamat.
Hari-hari
berikutnya, mereka mengunjungi kota Yerusalem, sungai Yordan, Laut Mati;
dikatakan ‘Laut Mati’ karena di tempat ini kadar garamnya mencapai 35% sehingga
tidak ada tumbuhan maupun binatang laut yang mampu hidup di dalamnya. Melaut di danau Galilea, makan ‘ikan Petrus’;
ikan dari hasil tangkapan di danau Galilea. Ke kota Nazareth (tempat Tuhan Yesus
hidup), kota Kapernaum (tempat Tuhan Yesus melakukan berbagai macam mukjizat),
ke kota Yerikho lalu ke taman Getsemani (tempat Tuhan Yesus berdoa untuk
terakhir kali), mengikuti jalan Via Dolorosa (jalan sengsara Yesus
menuju bukit Golgota untuk disalib).
Lalu ke makam Tuhan Yesus (tapi makam tersebut sudah kosong, karena Tuhan
Yesus sudah bangkit!), ke tempat pijakan terakhir Tuhan Yesus terangkat naik ke
sorga. Ke kota Kana – tempat Tuhan Yesus
pertama kali melakukan mukjizat. Di
Kana, Tuhan Yesus menolong sebuah acara pernikahan yang kehabisan air anggur
dengan mengubah air biasa menjadi air anggur.
Di
gereja Kana, Bapak Pendeta meneguhkan kembali
ikatan pernikahan pasangan-pasangan suami-istri Kristiani. Suasananya sungguh mengharukan. Ada yang menangis bahagia, ada yang
berpelukan, bahkan ada yang membawa cincin, lalu memasangkan ke jari manis
pasangannya.
Di
kota Kana, mereka juga bisa membeli wine - air anggur murni bercampur alkohol
-untuk dibawa pulang.
Acara
travelling diteruskan dengan ke gunung Tabor, tempat Tuhan Yesus dimuliakan
bersama nabi Musa dan Elia. Ke gunung Hermon – salah satu gunung tertinggi di
Israel – di puncak gunung, terlihat hamparan salju yang sangat luas dan indah!
Suasananya seperti negeri di atas awan. Perjalanan akhirnya ditutup dengan
pergi ke bukit Nebo, tempat nabi Musa meninggal dunia.
Sepulangnya
dari Israel, mereka dibawa melintasi negara Yordania oleh bis wisata, lalu
terbang ke Jakarta dengan pesawat Etihad.
Tiba
di rumah, Diana menuliskan perjalanan wisatanya tersebut dalam kertas folio
untuk diberikan kepada Ayahnya yang tidak ikut melakukan perjalanan wisata. Yenny N.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar