Halaman

Jumat, 24 April 2015

Molay dan Pupuy



Dita memelihara dua ekor anjing. Pupuy, anjing kecil jenis cihuahua; bila bertemu Dita, Pupuy selalu loncat-loncat meminta digendong Dita.  Atau berjalan mengiringi langkah Dita, kemana pun Dita pergi. Sedangkan Molay, anjing kate; bila bertemu Dita maunya minta makan melulu.
Setiap hari Molay dan Pupuy saling bercanda, saling gigit-gigit kuping atau kaki. Pernah suatu kali, Molay menggigit kaki Pupuy terlalu kencang, sampai Pupuy ngamuk-ngamuk! Lalu menyerang Molay.  Mereka pun berkelahi. Dita mendidik mereka dengan memukul pantat kedua anjing tersebut dengan sapu lidi sambil memarahi mereka.  Lalu tidak memberikan makan malam.  Keesokkan harinya, mereka baru diberikan makan pagi.
Beberapa hari kemudian, Molay dan Pupuy duduk manis di depan pintu kamar mandi. Mereka menunggu Dita selesai mandi.  Tapi ketika pintu dibuka..  Tadaa! Yang keluar adalah ayahnya Dita. Mereka pun kaget, lalu bubaran.
Hal lucu lain, adalah; jika Pupuy pipis, maka Molay pun ikutan pipis.  Jika Molay menggonggong orang asing, lalu mengejarnya, maka Pupuy ikut-ikutan menggonggong dan mengejar pula.
Secara umum, mereka adalah anjing yang kompak, setia dan pintar.  Terutama Pupuy!  Jika Dita mengatakan, “Makan, yuk?!”  atau “Minum, ya?”  Maka Pupuy akan menjilat-jilat bibirnya, seperti ingin makan/minum.  Walau Pupuy tidak bisa ngomong, tapi dia bisa mengerti apa yang Dita katakan.  Yang paling mengesalkan Pupuy adalah jika Dita mengatakan, “(Waktunya) masuk kandang!”  maka Pupuy akan berjalan lemas menuju kandangnya.  Jarang sekali Pupuy bersemangat masuk ke kandang.  Tapi jika sedang semangat; Pupuy berlari menuju kandang, membuka pintu kandang dengan moncongnya, lalu melompat masuk ke dalam kandang.
Sedangkan Molay, dia jarang di perintah-perintah oleh Dita.  Jadi ketika disuruh atau diajak ngomong, maka ekspresi wajahnya datar-datar saja.  Kecuali jika Dita membuka tas plastik, maka Molay langsung berdiri dengan kedua kaki, lalu mengendus-endus tas plastik tersebut, “Siapa tahu ada makanan!” pikirnya.
Memelihara dua ekor anjing, melatih Dita untuk menjadi orang yang sabar dan bertanggung jawab.  Karena Dita harus mengurus kehidupan sehari-hari dua ekor anjing tersebut; memberi makan, memandikan, membersihkan; kandangnya, tempat makan/minumnya, membersihkan kotorannya, mencari kutunya, mengajak mereka bercanda, dan lain-lain.
Karena kesabaran Dita dalam mengurus Molay dan Pupuy,  Tuhan akhirnya memberikan Dita tanggung jawab dalam hal-hal besar.  Dia menjadi ketua kelas ketika naik ke kelas empat. Ya! Teman-teman sekelas Dita memilihnya karena sifatnya yang rajin, mudah bergaul, sabar namun berjiwa pemimpin. Yenny N.

*Dimuat di majalah Kebun Cerita No.1 November 2014

2 komentar:

  1. Yeaaay! Keren.. terbayang kalo jadi PIcbook yaaa

    BalasHapus
  2. Iya mbak, Tanti! ^_^
    Thanks..
    Idenya boleh juga tuh! :)
    Moga aja ke depannya ada orang yg nawarin cerpen2 sya menjadi picture book. ;)

    BalasHapus