Halaman

Jumat, 14 Agustus 2015

Tips Menulis Cerpen


Sekedar sharing perihal; apa saja unsur-unsur yg membuat cerpen menjadi bagus?

Ada pun unsur-unsurnya, sebagai berikut:

1. Tema
Tentukan dulu tema yang ingin dibuat.  Apakah tentang love story, friendship, misteri, komedi, dsb.

2. Penokohan
Ceritakan karakteristik dan kondisi fisik tokoh-tokohnya.. apakah matanya bulat? sipit? Rambutnya berombak? lurus? Panjang?  Pendek? Suranya; nge-bass? Parau? Cadel? Cara dia berjalan, mengambil makanan, sifat-sifat pribadi; apakah pemarah, tegas, sabar, melankolis, dsb.  Semakin detail, unik dan ekspresif (jelas), maka pembaca akan semakin mengenal dan menjiwai tokoh-tokoh tersebut.

3. Setting
Di mana kisah dalam cerita itu berlangsung dan kapan terjadinya.  Apa di pantai? di gunung?  Di Paris, Jepang.  Buai imajinasi pembaca tentang keadaan kota tersebut.  Apakah kotanya indah? Gelap/suram?  Semakin mendetil penjelasannya, cerita fiksinya akan semakin jelas!  (seperti benar-benar ada)

3. Alur/plot
Karena ini adalah cerpen; buat alur/jalan cerita yang tidak bertele-tele!
Buat alur yang mengalir dari awal sampai akhir seperti sungai.
Lebih baik lagi jika alur/plot itu dibuat bervariasi, sehingga pembaca merasa diaduk-aduk emosinya. Terkadang menahan nafas, datar, tersentak kaget, atau mengembuskan napas berkali-kali.  Dalam cerpen, biasanya konflik terjadi dari dua orang.  (pihak protagonis dan antagonis).  Dengan penokohan, maksimal tiga orang.
Karena alur cerita bisa dibuat dari sudut pandang orang pertama, kedua atau ketiga.
(Kalau mau panjang, ada pihak ke empat, ke lima, maka ceritanya berubah menjadi novel)

4. Ending
Akhir cerita bisa tokohnya bahagia (happy ending), tragis (sad ending) atau menggantung  (ceritanya sudah selesai, tapi dibuat seperti belum selesai.  Hingga pembaca menebak-nebak sendiri akhir ceritanya sesuai dengan pemikirannya masing-masing)
Cerita yang biasanya disukai editor majalah adalah cerita yang tidak bisa ditebak akhirnya!   Ketika alur cerita sepertinya mengarah ke titik A, tapi ternyata tiba-tiba ke titik C.

 Note.  Biasanya sebelum membuat cerpen, saya sudah memikirkan akhir kisahnya seperti apa?  Pesan moralnya yang ingin saya sampaikan apa? Baru saya tulis isi ceritanya.  
Akhir kisah cerpen-cerpen yang saya buat kebanyakan happy ending.  Karena bagi saya, membuat cerita itu seperti doa bagi diri saya sendiri.

Jakarta, 14 Agustus 2015

~ Yenny N. ~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar